Kamis, 22 September 2022

DHCP

 DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)

DAFTAR ISI
  1. Apa itu DHCP?
  2. Perbedaan DHCP server dan DHCP client
  3. Fungsi DHCP server
    1. 1. Mengelola dan menyebarkan IP Address
    2. 2. Memperbarui IP Address secara otomatis
    3. 3. Mencegah IP conflict
    4. 4. Mendorong penggunaan kembali IP Address
  4. Cara kerja DHCP server
    1. IP least discovery
    2. IP least offer
    3. IP lease request
    4. IP lease acknowledge
  5. Kelebihan DHCP
    1. 1. Pengelolaan IP address menjadi lebih mudah dan cepat
    2. 2. Pengaturan terpusat pada server
    3. 3. Mencegah IP conflict
    4. 4. Mencegah kesalahan dalam penomoran IP address
    5. 5. Mampu mengelola jaringan dalam skala besar
  6.         6. Syarat instalasi dan konfigurasi DHCP

Dynamic Host Configuration Protocol atau biasa disingkat DHCP adalah protokol berbasis server yang digunakan untuk memudahkan penyebaran IP Address ke sebuah jaringan secara otomatis. Hal ini tentu akan sangat membantu karena kamu tidak perlu melakukan pengaturan IP Address dari satu perangkat ke perangkat lain dengan cara manual.

Apa itu DHCP?

Seperti telah disebutkan sebelumnya, DHCP kepanjangan dari Dynamic Host Configuration Protocol. Pengertian DHCP adalah protokol yang digunakan untuk menyediakan dan menyebarkan alamat IP secara otomatis ke perangkat lainnya yang terhubung dalam suatu jaringan.

Pengertian lainnya, DHCP adalah sebuah protokol berbasis client atau server yang secara otomatis dapat memberikan konfigurasi jaringan ke perangkat lain sehingga pengalokasian alamat IP menjadi lebih mudah.

Secara singkat, DHCP adalah protokol yang memudahkan penyebaran alamat IP karena dilakukan secara otomatis.

Dalam sebuah jaringan, setiap komputer harus memiliki alamat IP yang unik dan berbeda agar dapat saling berkomunikasi dan terhubung satu sama lain. Pada awalnya, alamat IP tersebut hanya dapat ditentukan oleh pengguna secara manual, atau dikenal dengan IP statis. 

Dengan kata lain, jika Anda memiliki lima perangkat komputer di dalam satu jaringan, Anda harus mengatur dan menulis sendiri alamat IP beserta beberapa konfigurasi lain untuk kelima komputer tersebut. 

Dan jika suatu saat Anda menambah perangkat baru ke jaringan, Anda kemudian harus melakukan proses konfigurasi yang sama secara berulang-ulang. Belum lagi, jika alamat IP yang dituliskan salah, maka perangkat Anda tidak akan bisa terkoneksi dengan jaringan .

Bagi Anda yang mengelola skala skala besar, proses konfigurasi static IP tadi akan banyak waktu Anda bukan? 

Itulah mengapa Anda membutuhkan DHCP ( Dynamic Host Configuration Protocol )—yaitu sebuah protokol yang secara otomatis menyediakan dan menentukan alamat IP, subnet mask, gateway default, alamat DNS, beserta konfigurasi lainnya untuk jaringan Anda.

DHCP server dan DHCP client

Dalam sistem kerjanya, DHCP adalah protokol yang terdiri dari dua jenis yaitu DHCP server dan DHCP client. Perbedaan keduanya adalah sebagai berikut.

DHCP server adalah perangkat yang bertugas untuk mengatur, mengisi, memberikan serta mendistribusikan alamat IP ke setiap komputer client yang berada dalam satu jaringan sama secara otomatis.

Dengan kata lain, DHCP server sebagai pihak yang membantu administrator dalam memberikan alamat IP. Adanya layanan DHCP server bisa mengurangi kesalahan dalam pengisian alamat IP yang dilakukan secara manual.

Sementara, DHCP client adalah perangkat yang terhubung atau tersinkronisasi dengan DHCP server. Perangkat ini akan meminta alamat IP dan menerima konfigurasi dari DHCP server sehingga dapat terkoneksi ke jaringan dengan baik.

Dapat dikatakan, DHCP client ini merupakan pihak yang meminta alamat IP dan memastikan telah mendapat alamat IP yang sesuai.

DHCP RELAY

DHCP RELAY bisa dikatakan sebagai agen yang meneruskan request IP address dari komputer klien ke DHCP server. DHCP server sering berada di jaringan yang berbeda dengan komputer klien.  Konsep kerja DHCP relay server cukup sederhana, yaitu meneruskan paket DHCP DISOVERY ke DHCP server yang terletak pada segmen jaringan yang berbeda dengan klien. DHCP server akan mengirimkan DHCP offer melalui relay kepada komputer klien. selanjutnya, klien akan membalasnya dengan mengirimkan paket DHCP rquest kepada DHCP server melalui relay. setelah disetujui oleh DHCP server, maka paket DHCP ack akan dikirimkan melalui DHCP relay menuju komputer klien. keuntungan menggunakan DHCP relay server adalah konfigurasi jaringan dalam skala besar dapat dengan mudah dikerjakan dan tersentral dengan baik pada komputer DHCP server.

Fungsi DHCP server

DHCP server tidak hanya berfungsi untuk mendistribusikan alamat IP ke perangkat klien. Fungsi lainnya dari DHCP adalah sebagai berikut:

  1. Mengelola dan menyebarkan IP Address : Fungsi DHCP adalah mengelola dan membagikan alamat IP ke setiap perangkat client. Pendistribusian alamat IP ini dapat dilakukan sekaligus dalam waktu bersamaan ke banyak perangkat secara otomatis. Administrator tidak perlu melakukan konfigurasi pada setiap komputer secara manual.
  2. Memperbarui IP Address secara otomatis : Alamat IP yang digunakan oleh client memiliki masa berlaku pemakaian atau masa kadaluarsa. Jika waktu pemakaiannya sudah berakhir, maka client perlu meminta alamat IP baru atau memperbarui alamat IP yang kadaluarsa. Dynamic Host Configuration Protocol ini membantu dalam memperbaharui alamat IP secara otomatis tanpa konfirmasi ulang.
  3. Mencegah IP conflict : Alamat IP yang sama akan mengakibatkan terjadinya konflik jaringan antar perangkat. Selain adanya konflik jaringan, perangkat juga tidak dapat terhubung dengan jaringan. Fungsi DHCP adalah dapat mengurangi kesalahan karena server memiliki database alamat IP yang berbeda-beda. Pembagian alamat IP pun dikelola dengan baik sehingga mengurangi risiko kesalahan ataupun kesamaan alamat IP antar perangkat.
  4. Mendorong penggunaan kembali IP Address : Fungsi dari DHCP server adalah membantu client menggunakan alamat IP yang sedang tidak digunakan oleh perangkat lain. DHCP akan memeriksa apakah alamat IP tersebut sedang tidak digunakan atau off sehingga alamat dapat digunakan oleh perangkat client lainnya.

Cara kerja DHCP server

Terdapat 4 proses kerja DHCP yaitu Discovery, Offer, Request dan Acknowledge. Berikut penjelasan masing-masing tahapan.

IP least discovery

Discovery merupakan proses pertama dimana perangkat client akan mencari layanan DHCP yang terhubung dengan jaringan sama.

Setelah menemukan DHCP server dalam satu jaringan, DHCP client akan mengirimkan pesan ke server untuk memberikan konfigurasi jaringan atau alamat IP yang tersedia pada DHCP server. DHCP client dapat bekerja jika network adapter diaktifkan.

IP least offer

Setelah DHCP client mengirimkan broadcast message ke server, proses selanjutnya DHCP server akan memberikan penawaran ke client. Pesan tersebut berisi alamat IP dan informasi konfigurasi jaringan lainnya.

IP lease request

Ketika pesan penawaran dari server diterima oleh client, kemudian DHCP client akan menyetujui dan melakukan request. DHCP client akan mengirimkan pesan request yang berisi permintaan meminjamkan salah satu alamat IP yang tersedia di database DHCP server.

IP lease acknowledge 

Proses terakhir yaitu DHCP server akan merespon pesan permintaan dari client dan mengirimkan alamat IP yang telah ditentukan oleh server. DHCP server juga akan mengirimkan informasi konfigurasi lainnya yang dibutuhkan DHCP client.

Server akan memperbarui databasenya, sedangkan client akan memulai proses binding. Proses binding itu sendiri adalah proses dimana client mengikat alamat IP yang telah diberikan oleh server.

Setelah proses ini berhasil, client dapat menggunakan jaringan dan melakukan komunikasi jaringan atau bertukar data dengan perangkat client lainnya di satu jaringan lokal yang sama.

Kelebihan DHCP

Menggunakan DHCP adalah proses memberikan berbagai keuntungan bagi administrator dalam mengelola konfigurasi jaringan perangkat. Adapun kelebihan DHCP adalah:

1. Pengelolaan IP address menjadi lebih mudah dan cepat

Dengan sistem kerja otomatis, DHCP adalah protokol yang mampu memberikan konfigurasi jaringan dalam satu waktu ke banyak perangkat sekaligus. Hal ini tentunya sangat menguntungkan bagi administrator karena dapat menghemat waktu dan tenaga.

2. Pengaturan terpusat pada server

Dengan adanya DHCP server, administrator hanya mengatur server yang menjadi pusat data konfigurasi jaringan. Jika ada perubahan atau penambahan perangkat client, server akan secara otomatis mengaturnya.

Administrator tidak usah repot memasuk dari satu perangkat client ke perangkat client lainnya hanya untuk mengubah konfigurasi.

3. Mencegah IP conflict

DHCP server tentunya memiliki banyak list alamat IP yang berbeda-beda. Hal ini mencegah terjadinya konflik IP akibat penomoran yang sama. Bayangkan jika dilakukan secara manual, akan ada kemungkinan administrator mengulang alamat IP sama sehingga client tidak bisa terkoneksi dengan jaringan.

4. Mencegah kesalahan dalam penomoran IP address

Alamat IP yang terdiri dari angka-angka tentunya berisiko salah dalam memasukan konfigurasi jika dilakukan secara manual. Masalah ini dapat diatasi oleh DHCP server, bahkan lebih akurat dalam menentukan alamat IP untuk setiap perangkat.

5. Mampu mengelola jaringan dalam skala besar

Kelebihan DHCP adalah dapat mengelola serta memproses banyak permintaan client dalam satu jaringan dengan waktu yang bersamaan.

Syarat instalasi dan konfigurasi DHCP

Sebelum menggunakan DHCP server, ada baiknya kamu memperhatikan langkah-langkah atau syarat pemasangan (instalasi) berikut ini:

  1. IP Address Static. Alamat IP ini akan digunakan sebagai penyedia layanan dan sudah dikonfigurasi menggunakan ethernet yang menuju ke arah client. 
  2. Jika menggunakan DVD Debian 9, pastikan sebelumnya menyiapkan paket instalasi yang terdapat dalam DVD ke-2.
  3. Jika menggunakan repository software secara online, konfigurasi source list harus sudah benar.
  4. Langkah selanjutnya adalah masuk ke mode root, instalasi DHCP server dengan perintah berikut: apt0-get install isc-dhcp-server.
  5. Setelah jalan, tekan “Y” untuk mulai instalasi.
  6. Jika DHCP server sudah terinstall namun ada pemberitahuan DHCP server failed saat dijalankan, hal ini merupakan hal yang wajar karena belum dikonfigurasi.
  7. Selanjutnya, lakukan konfigurasi dengan membuka file dhcpd.conf yang terdapat di /etc/dhcp.
  8. Setelah membuka file, lakukan konfigurasi dengan perintah pico/etc/dhcp/dhcpd.conf.

SISTEM OPERASI LINUX DEBIAN

 Apa itu Debian? Berikut Ini Penjelasannya

Debian adalah

Mungkin, Anda sudah mengenal sistem operasi seperti Windows dan Linux. Tapi, pernahkah Anda mendengar tentang Debian?

Debian adalah sistem operasi berbasis Linux yang lagi mulai naik daun. Situs populer seperti Kumparan, Jetbrains, hingga Getpocket, misalnya, mengadopsi Debian sebagai sistem operasi untuk anak website mereka (subdomain).

Meski belum sepopuler sistem operasi berbasis Linux lainnya, ternyata Debian menyimpan berbagai manfaat yang mudah Anda dapatkan, lho. Penasaran, kan? Tanpa berlama-lama, mari kenalan lebih jauh dengan Debian!


Apa Itu Debian?

Debian adalah sistem operasi gratis berbasis kernel Linux yang mampu memenuhi kebutuhan penggunanya lewat puluhan ribu perangkat lunak di dalamnya. 

Sebagai catatan, sistem operasi adalah pusat untuk menjalankan seluruh program di komputer atau server.

Sedangkan kernel merupakan inti dari sistem operasi. Gunanya, untuk mengelola semua aplikasi pada perangkat keras komputer. Mulai dari manajemen memori, proses, hingga penyimpanannya.

Ibarat bus, untuk menjalankan mesinnya alias kernel, Anda membutuhkan supir. Yang tak lain adalah Debian itu sendiri.

Memangnya, software apa saja sih yang Debian sediakan? Faktanya, ada lebih dari 51.000 paket yang bisa Anda pilih, antara lain terkait:
  • Aplikasi untuk mengelola dan membaca dokumen;
  • Basis data program
  • komunikasi program;
  • Aplikasi perkantoran (LibreOffice, Gnumeric);
  • Aplikasi untuk memutar video
  • mengelola font;
  • Perpustakaan untuk pengembang;
  • dsb.

Dengan pilihan paket yang melimpah, tak heran server debian adalah sistem operasi yang cocok digunakan siapa pun . Mulai dari server, developer, perusahaan besar hingga organisasi kecil, hingga pengguna komputer secara umum.

Hal tersebut selaras dengan slogan yang Debian angkat: The Universal Operating System. Nyatanya, fungsi Debian memang cukup fleksibel dan bermanfaat bagi berbagai kalangan.

Apa Saja Fungsi Debian?

Debian adalah sistem operasi yang multiguna. Berikut dua fungsi utama Debian:

1. Sebagai Sistem Operasi Desktop

Seperti yang sudah Anda ketahui sebelumnya, Debian bisa dijadikan sebagai sistem operasi desktop. Menggantikan Linux hingga Windows OS.

Pasalnya, Debian kompatibel di berbagai jenis hardware. Baik yang lawas hingga modern. Selain itu, tersedia puluhan ribu paket yang tidak dimiliki OS lainnya.

Misalnya, Microsoft Office tidak disediakan oleh Linux. Sehingga, bagi Anda yang kerja kantoran mungkin agak terkendala.

Namun, lain halnya dengan Debian. Pada sistem operasi ini, Anda dapat menginstal LibreOffice. Di sini tersedia tools untuk membuat teks ataupun spreadsheet seperti Excel.

Alhasil, pekerjaan kantoran pun bisa Anda selesaikan dengan minim kendala.

2. Membangun Server

Keunikan Debian yaitu selain sebagai OS desktop, sistem operasi ini bisa untuk membangun server . Baik itu web server, mail server, DNS server, dan sebagainya.

Apalagi Debian tidak membutuhkan spesifikasi hardware yang rumit . Anda bisa menginstalnya di PC 32-bit ataupun yang lebih tinggi. Selain itu, performa Debian juga tidak ecek-ecek.

Server Debian tampaknya mampu memberikan performa yang stabil, dengan tingkat keamanan yang ketat. Bahkan, setiap versinya bisa memakan waktu pengerjaan hingga dua sampai tiga tahun demi mendapat hasil yang mendekati sempurna.

Nah, itu dia fungsi debian. Pastinya, Anda semakin tertarik mengenal sistem operasi ini lebih jauh, bukan? Kalau iya, mari tengok sejarah singkat Debian di bawah ini.

Sejarah Singkat dan Versi Debian

Pasti, Anda bertanya-tanya Debian itu nama dari mana, sih?

Nah sebenarnya, Debian adalah gabungan dari nama Ian Murdock dan istrinya, Debra. Tak lain, Ian Murdock memanglah pencetus sistem operasi ini.

“Saya telah menggunakan Unix dan saya melihat Linux sebagai cara paling nyaman untuk mengakses Unix… Kemudian saya terinspirasi untuk merilis Debian setelah menjalankan SLS (Softlanding Linux System) dan merasa tidak puas dengannya. Dan setelah banyak mengubah SLS, saya memutuskan bahwa akan lebih mudah untuk memulai dari awal.”

-Ian Murdock-

Disponsori oleh GNU Project dari The Free Software Foundation, Ian beserta lusinan developer lainnya pun mengembangkan Debian. Lalu di tahun 1996, Ian menyerahkan kepemimpinannya pada Bruce Perens.

Sejak saat itu, versi-versi Debian pun mengambil nama-nama karakter di film Toy Story. Kebetulan, Bruce merupakan salah satu engineer di Pixar yang memproduksi film tersebut.

Berikut versi-versi Debian dari awal kelahirannya:

TidakTahun RilisversikodeJumlah PaketJumlah Pengembang Terlibat
119930,01-T/A
219940,91-T/A
319950.93R5 – 0.93R6-60
419961.1Berdengung474T/A
519961.2Rex848120
619971.3Bo974200
719982.0Hamm1500400
819992.1menyelinap2250T/A
920002.2kentang2600450
1020023.0Woody8500900
1120053.1Sarge15400T/A
1220074.0Mengetsa180001030
1320095.0Lenny23000T/A
1420116.0Meremas29000T/A
1520137mengi36000T/A
1620158Jessie43000T/A
1720179Menggeliat51000T/A
18201910Buster59.000T/A
19202111Tepat sasaran59551T/A

Di setiap rilis versi terbaru, Debian membawa sistem yang lebih stabil dan aman . Menariknya lagi, Debian menamakan Sid untuk salah satu versi yang tidak stabil. kehebohan, di film Toy Story, Sid adalah tokoh yang suka menghancurkan mainannya.

Dan seperti yang Anda lihat, paket Debian selalu berkembang di setiap serinya. Begitu pun dengan jumlah developer yang terlibat. Jadi, jangan heran kalau Debian punya banyak kelebihan yang sayang Anda lewatkan.

Kelebihan Debian

Meski peminatnya belum sebanyak sistem operasi lainnya, sebenarnya Debian punya banyak manfaat, lho. Berikut kelebihan Debian:

  • Performa stabil, ringan, dan cepat;
  • Menyediakan puluhan ribu paket sesuai kebutuhan berbagai pengguna;
  • Menyediakan tiga repositori untuk Debian: versi stabil, testing, dan tidak stabil . Sehingga, pengguna bisa memakai versi yang sudah matang sekaligus mencoba rilisan terbaru;
  • Mendukung berbagai perangkat keras arsitektur sehingga dapat digunakan di sebagian besar komputer;
  • Bisa digunakan secara luas, baik di desktop, laptop, hingga server;
  • Upgrade ke versi terbaru dengan mudah dan sederhana;
  • Menyedikan dokumen instruksi yang lengkap dan detail.

Bukan bohongan, beberapa orang yang menggunakan Debian berani menyatakan bahwa sistem operasi ini memang bermanfaat.

“Jika Anda ingin berhenti membayar untuk setiap perangkat lunak yang Anda gunakan setiap hari, maka Debian OS adalah pilihan yang tepat. Debian dapat dengan mudahnya perangkat lunak baru dan Anda dapat beralih ke versi yang berbeda sepenuhnya gratis.

OS Debian juga kurang rentan terhadap ancaman keamanan seperti serangan virus. Kode sumber tersedia untuk diperiksa dan siapa pun dapat menunjukkan ancaman atau kontribusi pada pengembangannya. OS juga memiliki dukungan komunitas yang besar.”

-Asif A (Asisten System Engineer Tata Consultancy Services)-

“Ringan dan admin-friendly… admin dapat dengan mudah mengontrol paket konten yang akan diinstal ke sistem. Tentu saja, orang biasanya lebih akrab dengan Windows dan Mac OS, tetapi Debian terasa seperti di rumah sendiri.”

-Joseph Morales, Analis Data Pusat Resolusi Manifestasi Jarak Jauh-Analis Data)

Linux vs Debian

Sampai sini, Anda sudah lebih mengetahui kelebihan Debian. Nah sebagai salah satu sistem operasi berbasis Linux, peminat Debian relatif lebih sepi.

Sedangkan posisi pertama masih diisi oleh Linux. Bagi Anda yang belum mengenalnya, Linux adalah sistem operasi berbasis kernel dan mengadaptasi sistem UNIX (sistem operasi untuk mengolah jaringan kerja komputer).

Pengguna sistem operasi berbasis Linux
Sumber: Enlyft

Meski begitu, bukan berarti Linux Debian adalah yang performanya tertinggal. Nyatanya, Linux vs Debian memiliki kelebihannya masing-masing:

Linux vs Debian

LinuxDebian
Sebagai sistem operasi yang stabil dan ramah penggunaSebagai sistem operasi yang bisa diinstal hampir di semua hardware lawas hingga modern
GratisGratis
StabilStabil
rama pemulaBisa digunakan oleh pemula hingga yang sudah ahli
Sederhana dan cepatRingan dan cepat
Menyediakan sekitar 30ribu paketMenyediakan lebih dari 51ribu paket
Update terbaru rilis setiap bulanUpdate terbaru biasanya rilis setiap dua tahun sekali
Dokumentasi online cukup bagi pemulaDokumentasi online lengkap dan mudah diikuti
TAMBAH RAM minimal 1GBTAMBAH RAM minimal 1GB

melihat perbandingan Linux vs Debian di atas, Anda bisa menyimpulkan bahwa:

  • Linux cocok untuk pengguna awam, perusahaan kecil hingga besar dengan manajemen yang lebih siap dan mampu mengembangkan sistem dengan lebih mandiri;
  • Debian cocok untuk pengguna awam, perusahaan kecil hingga besar yang memiliki spesifikasi perangkat keras terbatas dan menginginkan sistem yang siap pakai.

Nah, itu tadi perbedaan Linux vs Debian. Pastinya, sekarang Anda semakin tertarik dengan Debian, bukan? Pada pembahasan berikutnya, Anda akan mengetahui cara mendapatkan untuk memulai Debian.

Bagaimana Cara Mendapatkan Sampai Memulai Debian?

Kalau sudah sampai sini, tandanya Anda sudah tertarik memakai Debian.

Nah karena sistem operasi ini cocok digunakan dari pemula sampai yang sudah ahli, cara memulainya pun cukup mudah. Silakan ikuti beberapa tips memulai Debian berikut ini.

1. Unduh Debian

Seperti yang Anda tahu, Debian itu gratis. Jadi, Anda bisa langsung mendownloadnya lewat situs resmi Debian . Sebagai saran, pilihlah Debian seri terbaru agar berfungsi lebih update.

Meski begitu, tersedia juga Debian versi berbayar. Pada versi berbayarnya, Anda akan mendapatkan CD berisi software ini.

2. Pasang Debian

Selesai mendownload, berikutnya pasang Debian. Info menariknya, Anda bisa menginstal Debian di desktop ataupun menjadikan server Debian. Lho, memang apa bedanya?

Begini, Debian untuk desktop berarti komputer Anda memakai sistem operasi Debian. Jadi, seluruh tampilan hingga pengoperasiannya mengikuti format Debian.

Debian versi desktop
Sumber: Wallpapers Vista

Sedangkan Debian server adalah sistem operasi pada server. Artinya, Debian bertanggung jawab atas seluruh aplikasi yang dipasang pada hosting hingga website pada server tersebut.

Nah, yang membuat Debian layak dijadikan sebagai server yaitu kinerjanya yang cukup stabil, aman, serta menyediakan puluhan ribu aplikasi yang mampu memenuhi berbagai kebutuhan penggunanya.

3. Konfigurasi Debian

Berikutnya, konfigurasi Debian. Seperti yang sudah Anda ketahui, Debian bisa dijadikan server hosting. Salah satu jenis hosting yang sering mengadopsi Debian yaitu VPS.

umum, biasanya web yang memakai VPS adalah situs yang punya traffic tinggi dan butuh resource yang mumpuni. Dan, Debian mampu menjaga performa VPS agar tetap stabil.

Namun, Anda harus melakukan konfigurasi VPS Debian terlebih dahulu. Dengan begitu, Anda akan lebih mudah dalam menginstal paket yang dibutuhkan, sekaligus memperketat keamanan.

Tidak sampai di sana saja, Anda juga bisa lho mengelola banyak website dalam satu server VPS Debian. Caranya yaitu dengan membuat virtual host .

Kalau Anda belum tahu, virtual host adalah metode untuk menambah banyak domain dengan satu IP server. Selain itu, virtual host juga menyediakan ruang penyimpanan agar konten web dapat diakses pengguna melalui browser web.

4. Memaksimalkan Performa Debian

Selesai, berikutnya Anda bisa memaksimalkan performa Debian. Tujuannya agar Anda mendapatkan kinerja yang lebih stabil, aman, dan optimal.

Cara memaksimalkan performa Debian yaitu:

  • Perketat keamanan lalu lintas pada server dengan SSL ( Secure Socket Layer ). Caranya, instal Let's Encrypt di Debian ;
  • Tingkatkan layanan Debian server dengan pemasangan aplikasi tambahan, yaitu LEMP (Linux, Nginx, MariaDB, dan PHP). Nginx untuk dijadikan server web, MariaDB untuk membuat server, dan PHP untuk memproses konten yang dinamis. Mari ikuti cara install LEMP di Debian ;
  • Tak hanya LEMP, silakan genjot performa server Debian dengan LAMP (Linux, Apache, MariaDB, dan PHP). Apache akan mempercepat proses setiap request pada server. Yuk tengok cara instal LAMP di Debian ;
  • Kalau Anda ingin membuat website di server Debian, boleh lho pasang WordPress . Tapi sebelum memasang WordPress di Debian , pastikan sudah menginstal LAMP terlebih dahulu.

Sekarang, Anda sudah paham bagaimana cara mendapatkan untuk memulai Debian. Tapi kalau masih ada kebingungan yang belum terjawab, silakan temukan solusinya di bawah ini.

Kumpulan Pertanyaan & Jawaban Tentang Debian

dipantau, Anda masih menanyakan beberapa hal tentang Debian. Nah di bawah ini, kami sudah mengumpulkan berbagai pertanyaan seputar Debian segera menjawab jawabannya.

1.Apakah Debian Gratis?

Ya, Debian itu gratis. Sistem operasi ini lahir dari kontribusi pengembang yang punya misi untuk membantu orang lain ataupun mengasah kemampuan pengembangan perangkat lunak mereka.

Meski begitu, Anda juga bisa mendapatkan Debian versi berbayar yang dikemas dalam CD/DVD.

2. Apakah Debian Cocok bagi Pemula?

Benar, Debian cocok bagi pemula. Anda akan terbantu dengan komunitas yang cukup besar serta dokumentasi detail tentang apa yang harus Anda lakukan.

3. Mengapa Debian Cukup Populer?

Popularitas Debian tinggi karena kinerjanya memuaskan. Sistem operasi ini menjanjikan performa yang stabil dan mulus. Apalagi, Debian didukung oleh pengembang yang dibuat dan dibuat melalui eksperimen bertahun-tahun.

4. Hardware Apa yang Bisa untuk Instal Debian?

Kabar gembiranya, hampir semua perangkat keras yang kompatibel untuk memasang Debian. Pasalnya, Debian mendukung berbagai arsitektur komputer. Mulai dari PC 32-bit, PC 64-bit, dan sebagainya.

5. Apakah Debian Lebih Baik dari Ubuntu?

Debian dan Ubuntu punya kelebihannya masing-masing. Debian cocok bagi pemula yang menginginkan performa stabil, ringan, dan cepat. Sedangkan penggunaan Ubuntu relatif lebih sederhana daripada Debian.

6. Mengapa Debian Cocok Sebagai Server?

Debian cocok sebagai server karena performanya stabil, aman, dan cepat. Selain itu, sistem operasi ini menyediakan berbagai paket yang dapat Anda instal sebutuhnya.

Tidak heran, berbagai perusahaan besar, khususnya yang bergerak di bidang IT, percaya dan mau mengadopsi Debian. Misalnya QA Limited, Lorven Technologies, dan sebagainya.

Debian adalah sistem operasi yang stabil untuk dijadikan server
Sumber: Enlyft

7. Siapa yang Menggunakan Debian?

Pengguna Debian yang berasal dari berbagai kalangan dan industri. Mulai dari pengguna awam hingga yang sudah ahli.

Sedangkan untuk bidang industri, mayoritas perusahaan pengguna Debian adalah perusahaan teknologi, retail, edukasi, hingga rumah sakit.

SPESIFIKASI HARDWARE MINIMUM DEBIAN

Pada dasarnya Spesifikasi Minimum Debian 5 “lenny” dengan yang 6 “squeeze” itu sama saja, walaupun Lenny menggunakan 1 DVD dan squeeze 2 DVD. Hanya paket pada squeeze lebih banyak, itu saja.
Untuk Spoesifikasi hardware Minimum, ditentukan mau menginstall Basis Text saja atau yang GUI. Itu berbeda. karena untuk GUI tentu saja harus yang lebih besar, khususnya pada Harddisk. 
Spesifikasi hardware Minimum Text Mode :
1. Pentium 4 1 Ghz
2. 64 Mb RAM
3. 1,5 Gb  = 5 GB 
untuk spesifikasi hardware minimum GUI mode :
1. Pentium 4 1 Ghz
2. 64 Mb RAM
3. 5 Gb   =  (10 GB)

Hardware Requirements untuk Debian 11 Bullseye

Spesifikasi hardware paling minimal yang dibutuhkan untuk melakukan instalasi Debian 11 Bullseye adalah 256MB RAM dan 2GB HDD. Untuk lebih detailnya kalian bisa cek pada dokumentasi resminya.

Hardware Requirements Debian 11 Bullseye
Hardware Requirements Debian 11 - Source : https://www.debian.org/releases/bullseye/amd64/ch03s04.en.html

DHCP

  DHCP ( Dynamic Host Configuration Protocol) DAFTAR ISI Apa itu DHCP? Perbedaan DHCP server dan DHCP client Fungsi DHCP server 1. Mengelola...